Selasa, 14 Juni 2016

Sungai Mangrove Balikpapan

Ingin berlibur ke tempat wisata yang menyuguhkan keindahan alamnya yang sangat mempesona yang berada tidak jauh dari jantung kota Balikpapan? 


Objek wisata hutan bakau Margomulyo merupakan salah satu tempat wisata yang pas untuk keinginan Anda tersebut. Sebab hutan bakau Margomulyo ini lokasinya sangat dekat sekali dengan pusat kota Balikpapan, di mana untuk menikmati liburan di hutan bakau margomulyo ini Anda tidak perlu melakukan perjalanan yang bisa melelahkan Anda.


Lokasi Wisata hutan Bakau Margomulyo ini tepatnya adalah di belakang SMU Negeri 8 di jalan AMD Gunung Empat, RT 42, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat, kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Hutan bakau margomulyo adalah sebuah wisata yang menyuguhkan keindahan alam yang sangat indah, yang mana tempat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati pengalaman liburan di dalam hutan. 


Di hutan bakau Margomulyo pengunjung dapat menyaksikan panorama keindahan alam yang sangat mempesona, di mana tempat wisata ini juga memiliki sebuah menara intai yang terlihat sangat cantik, yang bermanfaat untuk menyaksikan aneka macam burung yang hidup dan tinggal di dalam hutan bakau Margomulyo tersebut.




Tidak hanya itu saja, di hutan bakau ini Anda juga bisa melihat beberapa hewan bekantan, apabila Anda datang ke tempat ini di saat pagi hari tiba, atau pada saat matahari kembali kepada peraduannya. Pepohonan hijau yang rindang yang menghiasi kawasan wisata tersebut, menjadi pemandangan yang luar biasa indah, dan membuat udara di kawasan tersebut sangat sejuk dan segar.
Hutan Bakau ini memang dimaksudkan sebagai kawasan konsevasi tanaman bakau atau mangrove yang sangat bermanfaat mencegak terjadinya abrasi. Selain berbagai macam tumbuhan bakau, di hutan ini juga tumbuh berbagai macam vegetasi lainnya seperti tumbuhan api-api hitam (Avicennia alba) yang buahnya jadi kesukaan para bekantan, pohon nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia caseolaris), bintaro (Cerbera spp.) dan lain-lain.






Susur Sungai Samboja

On the last trip (13/12/14) kali ini kami menyusuri Sungai Hitam atau Black River, dengan menggunakan kapal yang di sewa dengan harga Rp 25.000 dan berisikan 10 orang. Sungai Hitam ini sebenarnya adalah nama salah satu anak sungai yang bermuara di Sungai Kuala Samboja. 
Di sebut sungai hitam karena pada waktu tertentu,  warna air tesebut berasal dari lahan gambut dan dedaunan yang membusuk di tepi sungai dan terbawa aliran sungai kuala samboja.




Sepanjang menyusuri sungai kami melihat beberapa jenis flora dan fauna, jenis flora yang kami lihat adalah pohon mangrove dan nipah yang menjadi habitat bekantan, tetapi ada beberapa pohon yang gersang, kemudian fauna yang kami lihat adalah Bekantan, yaitu hewan yang serupa dengan monyet, yang berbeda adalah hidungya, jika monyet mempunyai hidung yang biasa, bekantan ini mempunyai hidung yang berwarna kuning dan panjang. Bekantan ini hanya keluar pada pagi hari dan sore hari saja pada saat tidak terlihat matahari. Untung saja kami sempat mengabadikan foto bekantan tersebut. tetapi sayangnya ketika saya mengambil foto bekantan, saya tidak mendapatkan hidungnya dikarenakan jarak mengambil foto dengan bekantannya jauh.





 Dan inilah bekantan yang kelihatan dari depan, foto ini saya ambil dari google hehe...



Setelah melihat bekantan kami balik menyusuri sungai menuju ujung sungai yang berbatasan dengan laut, sepanjang susur sungai kami juga melihat di kanan dan kiri rumah-rumah masyarakat serta penduduknya yang sedang melakukan aktivitas sperti memancing, mencuci, mandi, dan bermain air, dan juga melihat kapal hias yang cantik.







Borneo Orangutan Survive Samboja

Samboja merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. untuk menuju desa samboja harus menempuh jarak 40 km dari bandara internasional balikpapan. destinasi ini sangat cocok bagi anda untuk melepas lelah dialam bebas.
desa samboja merupakan pusat konservasi yang dikelola oleh Borneo Orangutan Survival Foundation dan tempat ini terbuka bagi wisatawan. Selain Borneo Orangutan Survival (BOS) yang terdapat di Palangkaraya Kalimantan Tengah, Borneo Orangutan Survival (BOS) juga terdapat di Kalimantan Timur. 
Borneo Orangutan Survival / BOS Samboja Lodge memiliki sebuah program yang bernama proses perilisan atau reintroduksi hewan kealam liar.
Selain wisatawan dapat mengikuti kegiatan perilisan orangutan kealam bebas, wisatawan juga diajak serta untuk mengikuti kegiatan sehari-hari Borneo Orangutan Survival / BOS Samboja Lodge seperti rehabilitasi Beruang Madu (Sun Bear), Rehablitasi lahan kritis, kegiatan kebun organik, kegiatan pembuatan pupuk organic (kompos), dan mengamati kehidupan binatang liar di area Borneo Orangutan Survival (BOS).
 

“Samboja Lodge”

Terdapat sekitar 137 spesies burung, 9 spesies primate, berbagai serangga, ular, reptil, dan hewan mamalia, seperti kijang dan babi hutan hidup di pulau ini. Lebih dari 1200 spesies pohon tumbuh subur area hutan ini.

Selain itu di tempat ini terdapat Sekolah Hutan bagi Orangutan, dimana mereka belajar, bermain, dan melatih keterampilan agar dapat bertahan hidup di alam bebas.
 
Jika anda berkunjung ke Borneo Orangutan Survival / BOS Samboja Lodge anda akan menyaksikan secara langsung kelucuan tingkah orangutan yang ada di Sekolah Hutan ini.

Senin, 16 Mei 2016

PESTA LAMPION TENGGARONG

Pesta lampion di Tenggarong adalah rangkaian acara Festival Kota Raja yang merupakan lanjutan dari Tenggarong Kutai Carnival pada malam hari.



 Kegiatan ini diadakan di area halaman kantor Bupati Kukar.Sama halnya dengan Tenggarong Kutai Carnival, kegiatan ini sudah diadakan sebanyak 3 kali yang diadakan pertama kali pada tahun 2012 dengan 1.500 lampion.


Pada tahun 2013 kegiatan ini berhasil memecahkan Rekor MURI dengan jumlah lampion yang diterbangkan sebanyak 5.500 buah lampion, sedangkan pada tahun 2014 penyelenggara menambah jumlah lampionnya menjadi 10.000 buah.Bisa terbayang betapa indahnya langit kota Tenggarong saat itu penuh dengan ribuan lampion.